ARTICLE

ESG 2025 Jadi Penentu Daya Saing: 10 Tren Kunci, Regulasi Baru, dan Strategi Bisnis Berkelanjutan

0 minutes

read

14 Agu 2025

Infografik tren ESG 2025 menampilkan 10 fokus: pelaporan, carbon tax, biodiversity, just transition, AI analytics, dekarbonisasi rantai pasok, green hydrogen, social equity, ekonomi sirkular, dan akuntabilitas dewan.
Infografik tren ESG 2025 menampilkan 10 fokus: pelaporan, carbon tax, biodiversity, just transition, AI analytics, dekarbonisasi rantai pasok, green hydrogen, social equity, ekonomi sirkular, dan akuntabilitas dewan.
Infografik tren ESG 2025 menampilkan 10 fokus: pelaporan, carbon tax, biodiversity, just transition, AI analytics, dekarbonisasi rantai pasok, green hydrogen, social equity, ekonomi sirkular, dan akuntabilitas dewan.

Tahun ESG 2025 disebut sebagai titik balik untuk perusahaan di Indonesia. Tekanan regulasi global, tuntutan investor, preferensi konsumen, hingga risiko cuaca ekstrem mendorong korporasi memperkuat praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola. ESG 2025 bukan lagi sebatas kepatuhan, melainkan strategi inti agar bisnis tetap relevan, kompetitif, dan tangguh menghadapi disrupsi.

Dalam lanskap ESG 2025, dorongan transparansi semakin kuat. Uni Eropa menerapkan Corporate Sustainability Reporting Directive (CSRD) untuk emiten dan pemasok yang bertransaksi ke pasar Eropa, sementara di Indonesia Otoritas Jasa Keuangan menyiapkan kewajiban pelaporan keberlanjutan. ESG 2025 juga ditopang preferensi investor: survei Deloitte 2024 mencatat 78% investor memprioritaskan emiten dengan kinerja ESG yang kuat.

Bergesernya perilaku konsumen menambah urgensi. Generasi Z memilih merek yang menunjukkan komitmen keberlanjutan—dari bahan baku, proses produksi, hingga dampak sosial. Di sisi lain, perubahan iklim mengganggu rantai pasok dan operasional; perusahaan yang belum siap menghadapi guncangan cuaca ekstrem berisiko kehilangan pangsa pasar dan kepercayaan pemangku kepentingan. Inilah konteks ESG 2025 yang membuat integrasi ESG ke strategi bisnis menjadi keharusan, bukan pilihan.

10 Tren ESG Terbesar 2025

  1. Regulasi wajib pelaporan ESG.

    Adopsi standar global (ISSA 5000) dan penguatan aturan lokal (POJK 51/2023) mendorong pelaporan yang lebih lengkap, terbanding, dan dapat diaudit.

  2. Carbon pricing dan insentif pajak.

    Skema carbon tax dan insentif fiskal untuk investasi rendah emisi mempercepat transisi energi bersih.

  3. Biodiversity reporting.

    Perusahaan diminta melaporkan dampak operasional pada keanekaragaman hayati, termasuk rencana pemulihan dan target net gain.

  4. Just transition framework.

    Transisi energi yang adil bagi pekerja dan komunitas terdampak menjadi bagian kebijakan perusahaan.

  5. AI-driven ESG analytics.

    Analitik berbasis AI mempercepat pengumpulan data, pemantauan emisi real-time, serta pengelolaan risiko berbasis materialitas.

  6. Supply chain decarbonization.

    Emisi scope 3 masuk radar; pemasok diminta mengungkap data dan mengikuti target pengurangan.

  7. Green hydrogen economy.

    Investasi hidrogen hijau meningkat untuk aplikasi industri berat dan transportasi jarak jauh.

  8. Social equity metrics.

    Indikator kesetaraan, inklusi, dan dampak sosial menjadi KPI manajemen dan dewan.

  9. Circular business models.

    Ekonomi sirkular (desain ulang produk, daur ulang, remanufacturing) mengurangi limbah dan biaya bahan baku.

  10. Board-level accountability.

    Tanggung jawab kinerja ESG melekat pada dewan; komite khusus dibentuk untuk pengawasan strategi dan pelaporan.

Baca juga : Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2026: Siapkah Hadapi Guncangan Global?

Integrasi ESG ke Strategi Inti

Agar implementasi tidak berhenti pada laporan, perusahaan perlu:

  • Embedded dalam business strategy. ESG masuk ke tujuan korporasi, indikator kinerja, dan penganggaran.

  • ESG-linked compensation. Bonus direksi/manajemen diikat pada target emisi, keselamatan kerja, keterlibatan pemasok, dan kepuasan pelanggan.

  • Materiality assessment. Menyaring isu paling berdampak pada nilai perusahaan dan pemangku kepentingan.

  • Stakeholder engagement. Dialog terstruktur dengan investor, pelanggan, pekerja, komunitas, dan regulator memastikan prioritas tepat sasaran.

Teknologi Pendorong ESG

  • Blockchain untuk jejak asal bahan baku dan traceability rantai pasok.

  • IoT sensors untuk pemantauan emisi dan efisiensi energi secara real-time.

  • Carbon accounting software untuk perhitungan, konsolidasi, dan pelaporan emisi yang akurat.

  • AI-powered risk assessment guna memetakan risiko fisik dan transisi, serta memprioritaskan aksi mitigasi.

Baca juga : ISO 9001 Jadi Mesin Inovasi: Begini Cara Standar Mutu Mengangkat Produk dan Budaya Kerja

Praktik Perusahaan Indonesia

Sejumlah emiten nasional mulai mengeksekusi peta jalan ESG. PT Bank Mandiri Tbk menerapkan green financing framework dan mencatat portofolio sustainable finance Rp150 triliun. 

PT Astra International Tbk menargetkan net zero pada 2060 melalui roadmap terintegrasi. PT Kalbe Farma Tbk mendorong kesehatan berkelanjutan dan ekonomi sirkular melalui inisiatif kemasan. Contoh tersebut menunjukkan bahwa integrasi ESG dapat berdampak pada efisiensi, akses pendanaan, dan penerimaan pasar.

Kebijakan dan Insentif di Indonesia

  • POJK 51/2023: panduan pelaporan keberlanjutan bagi sektor jasa keuangan.

  • Permen LHK 16/2024: pengendalian emisi karbon lintas sektor.

  • PP 28/2025: insentif ekonomi untuk investasi hijau.

  • RUU EBT: percepatan energi baru dan terbarukan untuk menekan emisi dan memperkuat ketahanan energi.

Jalan Eksekusi: Dari Komitmen ke Hasil

Perusahaan disarankan memulai dengan gap assessment, baseline emisi (scope 1–3), dan target sains (SBTi setara). Susun ESG roadmap 3–5 tahun, aktifkan data governance lintas fungsi, dan siapkan assurance independen untuk kredibilitas pelaporan. Pada tahap lanjut, perusahaan mendorong model ekonomi sirkular, kemitraan pemasok rendah karbon, dan inovasi produk rendah emisi untuk mengunci keunggulan biaya sekaligus reputasi.

FAQ ESG 2025

  1. Apa beda CSR dan ESG?
    CSR cenderung program filantropi; ESG adalah kerangka menyeluruh yang terintegrasi ke strategi, operasi, dan pelaporan.

  2. Bagaimana memulai implementasi?
    Mulai dari materiality assessment, baseline emisi, lalu tetapkan target dan ESG roadmap dengan KPI terukur.

  3. Apakah ESG hanya untuk perusahaan besar?
    Tidak. UMKM di rantai pasok perlu memenuhi standar pembeli global (emisi, traceability, labor practice).

  4. Bagaimana mengukur ROI ESG?
    Melalui penghematan energi/bahan baku, penurunan risiko, kemudahan akses pembiayaan, dan valuasi premium dari pasar.

  5. Apa risiko jika menunda?
    Akses pasar terbatas (khususnya ekspor), potensi divestasi investor, hingga risiko reputasi dan biaya kepatuhan yang melonjak.

Butuh konsultasi lebih lanjut tentang

Business Strategy

Share on :

Baca Juga Insight lainnya

ARTICLE

20 Agu 2025

Wajib Lapor ESG 2025: BEI Tegaskan Kewajiban, Emiten Diminta Ubah Kepatuhan Jadi Keunggulan

ARTICLE

6 Sep 2025

Audit Berbasis Risiko: Strategi Efektif PPPSPM di Keuangan

ARTICLE

19 Agu 2025

Diagram arsitektur Tools APU-PPT: customer due diligence, monitoring transaksi real-time, case management, dan pelaporan PPATK terintegrasi
Diagram arsitektur Tools APU-PPT: customer due diligence, monitoring transaksi real-time, case management, dan pelaporan PPATK terintegrasi
Diagram arsitektur Tools APU-PPT: customer due diligence, monitoring transaksi real-time, case management, dan pelaporan PPATK terintegrasi

Tools APU-PPT 2025 Wajib Diadopsi: Solusi Digital untuk Kepatuhan Keuangan yang Efisien dan Minim Risiko

Proxsis & Co. HQ

Gd. Permata Kuningan Lt. 17, Jl. Kuningan Mulia, Menteng Atas, Setiabudi, South Jakarta City, Jakarta 12920

P:

(021) 837 086 79

M:

(+62) 811-1797-485

E:

cs@proxsisgroup.com

East Office

AMG Tower Lantai 17, Jl. Raya Dukuh Menanggal No. 1A, Gayungan, Surabaya, East Java, Indonesia 60234

P:

(031) 825 17 000

M:

(+62) 811-1798-353

E:

cs.sby@proxsisgroup.com

OPTIMIST

OVERJOYED

OUTSTANDING

Part of

© 2025

PT. Proxsis Strategy Bisnis

Brand & Website by

Proxsis & Co. HQ

Gd. Permata Kuningan Lt. 17, Jl. Kuningan Mulia, Menteng Atas, Setiabudi, South Jakarta City, Jakarta 12920

P:

(021) 837 086 79

M:

(+62) 811-1797-485

E:

cs@proxsisgroup.com

East Office

AMG Tower Lantai 17, Jl. Raya Dukuh Menanggal No. 1A, Gayungan, Surabaya, East Java, Indonesia 60234

P:

(031) 825 17 000

M:

(+62) 811-1798-353

E:

cs.sby@proxsisgroup.com

OPTIMIST

OVERJOYED

OUTSTANDING

Part of

© 2025

PT. Proxsis Strategy Bisnis

Brand & Website by

Proxsis & Co. HQ

Gd. Permata Kuningan Lt. 17, Jl. Kuningan Mulia, Menteng Atas, Setiabudi, South Jakarta City, Jakarta 12920

P:

(021) 837 086 79

M:

(+62) 811-1797-485

E:

cs@proxsisgroup.com

East Office

AMG Tower Lantai 17, Jl. Raya Dukuh Menanggal No. 1A, Gayungan, Surabaya, East Java, Indonesia 60234

P:

(031) 825 17 000

M:

(+62) 811-1798-353

E:

cs.sby@proxsisgroup.com

OPTIMIST

OVERJOYED

OUTSTANDING

Part of

© 2025

PT. Proxsis Strategy Bisnis

Brand & Website by