Mengelola Risiko dalam Bisnis: Strategi untuk Menghadapi Ketidakpastian

Mengelola Risiko dalam Bisnis: Strategi untuk Menghadapi Ketidakpastian

Di dunia bisnis, risiko tidak bisa dihindari hanya dengan menutup mata, butuh usaha untuk menanganinya. Penanganan yang diberikan disebut sebagai pengelolaan risiko bisnis, sebagai strategi perusahaan di era ketidakpastian yang terus berkembang. 

Urgensi mengelola risiko bisnis dapat dilihat berdasarkan faktor utama. Faktor tersebut dimulai dengan adanya ketidakpastian eksternal, pemeliharaan kepatuhan, risiko keuangan, risiko reputasi perusahaan atau organisasi, ketahanan organisasi terhadap krisis, dan bagaimana pengambilan keputusan yang lebih baik untuk kemajuan organisasi atau perusahaan. 

Sementara itu ketidakpastian lingkungan bisnis juga meningkatkan risiko. Peningkatan risiko berdasarkan fluktuasi pasar, perubahan teknologi, regulasi serta kebijakan pemerintah, ketidakpastian global, volatilitas mata uang, ketidakpastian sosial begitupun politik, dan pasar finansial yang tidak stabil. 

Untuk itu, artikel ini bertujuan untuk memberikan edukasi seputar mengelola risiko dalam bisnis dalam bentuk strategi. Mulai dari menjelaskan apa itu risiko bisnis, bagaimana pentingnya risiko bisnis, serta strategi dalam pengelolaan. 

 

Pengertian Risiko Bisnis

Risiko bisnis berarti kemungkinan yang bisa terjadi di dalam berbisnis, dimana dapat mempengaruhi tujuan dari organisasi. Gambaran risiko sendiri di dalam bisnis bisa terlihat dari berbagai sisi, yang mempengaruhi unsur aspek operasional, keuangan, dan strategis perusahaan. 

Aspek kemunculan risiko bisa digambarkan pada ketidakpastian dalam lingkungan bisnis, mempengaruhi secara negatif terhadap reputasi serta operasional perusahaan, variasi hasil yang mungkin terjadi dalam mencapai tujuan perusahaan, kompleksitas lingkungan bisnis, serta risiko bisnis yang saling terkait. 

 

Baca juga : Kesalahan Membuat Strategi Bisnis yang Harus Dihindari

 

Jenis-jenis Risiko Bisnis

  1. Risiko finansial : ketidakpastian mengenai keuangan perusahaan atau organisasi.
  2. Risiko operasional : Baik mengenai kegagalan sistem, kesalahan manusia, perubahan dalam rantai pasokan, dan bencana alam yang dapat mempengaruhi kelangsungan operasional.
  3. Risiko strategis : Risiko perubahan pasar, perubahan teknologi, dan ketidaksesuaian dengan tren industri.
  4. Risiko reputasi : ketidakpastian apakah citra bisa baik-baik saja sepanjang waktu.
  5. Risiko kepatuhan : ketidakpastian terhadap kepatuhan perusahaan terhadap peraturan, hukum, dan regulasi yang berlaku.
  6. Risiko sosial dan lingkungan : dampak sosial dan lingkungan dari operasi perusahaan.
  7. Risiko teknologi : adanya kemungkinan gangguan teknologi secara internal atau eksternal.
  8. Risiko pasar : fluktuasi dan perubahan dalam pasar.
  9. Risiko proyek : ketidakpastian dalam pelaksanaan proyek.
  10. Risiko personalia : ketidakpastian terkait tenaga kerja, termasuk kehilangan karyawan yang sangat mempengaruhi aktivitas perusahaan atau organisasi, konflik pekerja, atau perubahan dalam kebijakan manajemen Sumber Daya Manusia. 

Dampak Risiko Terhadap Kinerja Bisnis 

kerugian finansial, penurunan reputasi, gangguan operasional, penurunan daya saing, kesulitan pemenuhan kewajiban, ketidakpastian tenaga kerja baik kehilangan karyawan kunci atau konflik pekerja, kehilangan peluang bisnis akibat kurang inisiatif, ketidakpastian pembiayaan, peningkatan biaya keamanan dan keberlanjutan, dan gangguan inovasi serta pengembangan produk. 

 

Baca juga : Merancang Strategi Bisnis Berkesinambungan Lewat Business Model Canvas

 

 

Pentingnya Mengelola Risiko Bisnis

Meminimalkan Potensi Kerugian

Mengelola risiko bisnis adalah bentuk keharusan yang harus dilakukan perusahaan atau organisasi. Perusahaan yang melakukan kegiatan tersebut bertujuan meminimalkan potensi kerugian yang dikhawatirkan akan menimpa perusahaan, jika tidak segera ditangani dengan baik. Hal ini dapat dilihat berdasarkan :

  • Bentuk Perlindungan Terhadap Kerugian Finansial

    Risiko finansial bisa diidentifikasi maupun dikelola sebagai bentuk perusahaan melindungi diri dari kerugian finansial. Kerugian finansial bisa berasal dari perubahan suku bunga, perubahan pasar keuangan ataupun fluktuasi mata uang.

  • Pengelolaan Risiko Operasional

    Manajemen risiko operasional membantu perusahaan ataupun organisasi untuk mencegah maupun mengelola gangguan operasional. Sebab, gangguan operasional bisa saja menyebabkan kerugian produksi, kerusakan peralatan di pabrik, atau kegagalan sistem. Sehingga, dikhawatirkan dapat mempengaruhi efisiensi dari operasional perusahaan atau organisasi.

  • Bentuk Pengamanan Investasi dan Pembiayaan

    Mempertahankan dan memperbaiki citra perusahaan atau organisasi adalah bentuk upaya meminimalkan potensi kerugian. Kenapa ? Sebab pihak investor dan kreditur cenderung lebih percaya kepada perusahaan ataupun organisasi yang memiliki sistem manajemen risiko yang kuat. Dampak baiknya, perusahaan atau organisasi akan terbantu perusahaan dalam mengamankan investasi dan pembiayaan dengan tingkat risiko yang lebih rendah.

  • Daya Saing di Pasar Dapat Terjaga

    Persaingan di pasar untuk ukuran bisnis memang memerlukan perhatian khusus. Banyak hal yang bisa membuat perusahaan atau organisasi bisa tertinggal di pasar bisnis, sehingga memerlukan upaya yang konsisten dan terarah dalam memperhatikan daya saing. Maka hal sederhana namun mendalam yang bisa dilakukan perusahaan atau organisasi dalam mempertahankan keberadaanya di pasaran adalah dengan beradaptasi dengan dengan perubahan pasar, mengikuti tren industri, dan memberikan produk atau layanan yang sesuai dengan harapan pelanggan.

 

Melindungi Aset dan Reputasi

Aset dan reputasi menjadi dua hal yang wajib dilindungi perusahaan atau organisasi. Sebab, tanpa keduanya perusahaan akan sulit bertahan di pasar bisnis. Alasannya bisa dilihat berdasarkan :

  • Mempertahankan Nilai Aset

    Manajemen risiko memberikan hal positif untuk perusahaan atau organisasi untuk mempertahankan nilai aset. Mempertahankan nilai aset bisa mencegah kerugian berupa kerusakan pada aset, seperti properti, teknologi, atau Sumber Daya Manusia.

  • Pemanfaatan Sumber Daya Dapat Dioptimalkan

    Bentuk perlindungan aset bisa memberikan manfaat bagi perusahaan atau organisasi untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Dimana berkaitan dengan pengelolaan properti, peralatan, dan teknologi secara efisien untuk mendukung operasional yang berkelanjutan.

  • Bentuk Pencegahan Perlindungan Data dan Informasi

    Data dan informasi adalah dua hal yang dalam pengelolaannya menjadi syarat pengoperasian sebuah perusahaan atau organisasi, bisa tetap berjalan lancar dengan baik. Namun, di dalam dunia bisnis terutama bisnis modern ada yang namanya risiko keamanan informasi. Risiko keamanan informasi dapat mengakibatkan perusahaan atau organisasi kehilangan data yang berharga dan informasi rahasia perusahaan. Oleh karenanya, manajemen risiko melibatkan strategi untuk melindungi keamanan data dan mencegah akses yang tidak sah.

  • Mengurangi Kerugian Finansial

    Kerugian finansial diakibatkan dari adanya risiko finansial, untuk itu perusahaan memerlukan cara untuk mengurangi kerugian finansial dan melindungi nilai keuangan. Dimana mencakup bentuk perlindungan terhadap fluktuasi mata uang, volatilitas pasar, dan risiko kredit.

 

Menciptakan Keunggulan Kompetitif 

Bisa dilakukan dengan mengidentifikasi dan mengelola risiko pasar, manajemen risiko teknologi membantu perusahaan untuk mengintegrasikan inovasi dan pengembangan produk baru dengan risiko yang terkendali, mengelola risiko operasional, mengelola risiko reputasi, manajemen risiko strategis, manajemen risiko keuangan, manajemen risiko rantai pasokan, manajemen risiko reputasi dan kepatuhan, mengelola risiko keamanan teknologi, serta manajemen risiko personalia. 

 

Baca juga : Kunci Sukses dalam Implementasi Manajemen Risiko

 

Strategi Mengelola Risiko Bisnis

  1. Identifikasi Risiko 

    • Analisis SWOT

      Melalui analisis Strengths, Weakness, Opportunities, Threats (SWOT), perusahaan bisa menganalisis apa yang terkandung didalamnya. Dimana mencakup aspek internal dan eksternal perusahaan, yang mempengaruhi tujuan bisnis.

    • Analisis Historis dan Data

      Melalui analisis historis dan data dapat membantu perusahaan atau organisasi dalam mengidentifikasi pola risiko yang mungkin terjadi. Menganalisis kejadian masa lalu membantu perusahaan untuk memahami tren dan potensi risiko di masa depan.

    • Melakukan Konsultasi dengan Pemangku Kepentingan

      Pemangku kepentingan memang sangat dibutuhkan untuk saling bekerjasama dan menguatkan, seperti karyawan, pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis. Selain itu keterlibatan pemangku karyawan dapat memberikan wawasan yang berharga tentang risiko-risiko yang mungkin terjadi. Pendekatan kolaboratif ini dapat membuka pandangan baru terhadap potensi risiko.

    • Meninjau Dokumen dan Kontrak

      Dokumen internal berupa laporan keuangan, kontrak, dan kebijakan perusahaan disarankan untuk ditinjau secara teratur dan terarah. Pasalnya dapat mengidentifikasi risiko yang terkait dengan aspek hukum, keuangan, dan operasional.

  2. Analisis dan Evaluasi Risiko

    Strategi yang bisa dilakukan adalah menilai dampak dan kemungkinan terjadinya risiko membantu perusahaan untuk memberikan bobot pada setiap risiko, membuat matriks risiko, melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif agar memahami sifat risiko dengan lebih mendalam, mengidentifikasi dan menganalisis skenario-skenario yang mungkin terjadi, melakukan analisis terhadap rantai nilai dan dampak, melakukan analisis sensitivitas membantu perusahaan memahami bagaimana perubahan dalam faktor-faktor tertentu dapat mempengaruhi risiko, menilai dampak risiko terhadap lingkungan eksternal, menilai dampak risiko pada kesehatan keuangan perusahaan, melibatkan ahli dan pemangku kepentingan, serta menggunakan model risiko matematis atau perangkat lunak.  

  3. Mitigasi dan Penanganan Risiko

    Strategi yang bisa dilakukan dengan menghindari risiko apabila dampak tidak bisa ditoleransi, mentransfer risiko ke pihak ketiga melalui asuransi atau perjanjian kontrak, mengurangi risiko melibatkan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak atau kemungkinan risiko, diversifikasi portofolio bisnis atau investasi untuk risiko pada perubahan pasar atau kondisi tertentu pada industri, menggunakan instrumen keuangan. 

  4. Pemantauan dan Pelaporan Risiko

    Caranya dengan menerapkan sistem pemantauan real-time, mengintegrasikan Key Performance Indicators (KPI) terkait risiko ke dalam sistem pelaporan kinerja membantu perusahaan untuk memahami dampak risiko terhadap tujuan bisnis, memantau media sosial atau berita, menghasilkan laporan risiko rutin, mengintegrasikan sistem manajemen risiko, melibatkan pemangku kepentingan, melakukan audit internal dan eksternal secara teratur, mengukur kinerja risiko,  melibatkan karyawan dengan memberikan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran, respon cepat terhadap perubahan, pelaporan kepada pemangku kepentingan, serta evaluasi proaktif terhadap risiko baru. 

Penutup

Dunia bisnis memang penuh dengan ketidakpastian, ada untung rugi  dan seseorang yang bergelut di dalamnya sudah mengenal dan terbiasa dengan risiko. Risiko bisa saja dihindari dengan memanfaatkan manajemen risiko. Manajemen risiko menjadi elemen kritis dalam memastikan keberlanjutan dan kesuksesan perusahaan. Hal tersebut dilakukan untuk menghadapi ketidakpastian dari adanya risiko di dunia bisnis. 

Jangan ragu untuk memulai perubahan positif dalam bisnis Anda! Konsultasikan strategi bisnis dan transformasi strategis bersama kami untuk mengarahkan perjalanan sukses Anda.

5/5 - (1 vote)

Other Related Insights

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.