Perbedaan Standar Sistem Manajemen Terpadu Tipe A dan Tipe B

Perbedaan Standar Sistem Manajemen Terpadu Tipe A dan Tipe B

Dalam dunia industri dan bisnis modern, sistem manajemen memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan keberlanjutan dan efisiensi operasional. Organisasi di berbagai sektor menerapkan standar sistem manajemen yang sesuai dengan kebutuhan mereka untuk meningkatkan kualitas, keselamatan, efisiensi, dan kepatuhan terhadap regulasi.

Dalam standar yang ditetapkan oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO), terdapat dua tipe utama sistem manajemen, yaitu Tipe A dan Tipe B. Kedua tipe ini memiliki perbedaan signifikan dalam struktur dan penerapannya. Artikel ini akan mengupas lebih dalam tentang perbedaan standar sistem manajemen terpadu berdasarkan klasifikasi ISO.

 

Standar Sistem Manajemen Tipe A

Standar sistem manajemen Tipe A adalah standar yang memberikan persyaratan spesifik yang harus dipenuhi oleh organisasi untuk mendapatkan sertifikasi. Standar dalam kategori ini umumnya memiliki pendekatan berbasis proses dan mensyaratkan penerapan prosedur yang terdokumentasi dengan baik.

Ciri utama standar sistem manajemen Tipe A adalah:

  • Dapat diaudit secara eksternal oleh lembaga sertifikasi.
  • Bersifat “shall”, artinya organisasi diwajibkan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
  • Menekankan pendekatan berbasis risiko untuk memastikan kepatuhan terhadap persyaratan regulasi.
  • Contoh standar dalam kategori ini meliputi ISO 9001 (Manajemen Mutu), ISO 14001 (Manajemen Lingkungan), dan ISO 45001 (Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

 

Baca juga : ISO 31000 vs ISO 9001: Memilih Standar yang Tepat untuk Organisasi Anda

 

Standar Sistem Manajemen Tipe B

Berbeda dengan Tipe A, standar sistem manajemen Tipe B lebih berfokus pada pedoman dan rekomendasi yang bersifat umum. Standar dalam kategori ini tidak dapat digunakan untuk keperluan sertifikasi, tetapi lebih ditujukan sebagai referensi dalam mengembangkan sistem manajemen yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Ciri utama standar sistem manajemen Tipe B adalah:

  • Tidak mengandung persyaratan yang bersifat wajib, melainkan lebih kepada pedoman atau best practices.
  • Bersifat “should”, yang berarti organisasi disarankan untuk menerapkan konsep dalam standar ini tanpa kewajiban untuk mendapatkan sertifikasi.
  • Digunakan sebagai alat bantu dalam meningkatkan efektivitas sistem manajemen yang sudah ada.
  • Contoh standar dalam kategori ini meliputi ISO 19011 (Pedoman Audit Sistem Manajemen), ISO 31000 (Manajemen Risiko), dan ISO 26000 (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan).

 

Baca juga : Kombinasi ISO dan Sistem Manajemen Terpadu

 

Perbedaan Standar Sistem Manajemen Terpadu Tipe A dan Tipe B

Baik Tipe A maupun Tipe B memiliki kegunaan yang berbeda, tergantung pada tujuan organisasi dalam mengelola sistem manajemennya:

No Aspek Perbedaan Tipe A Tipe B
1 Sifat Standar Berisi persyaratan wajib untuk sertifikasi Memberikan panduan dan rekomendasi
2 Tujuan Penerapan Untuk memperoleh sertifikasi ISO Untuk meningkatkan sistem manajemen tanpa sertifikasi
3 Pendekatan Audit Dapat diaudit secara eksternal oleh badan sertifikasi Tidak diaudit, digunakan sebagai referensi internal
4 Contoh Standar ISO 9001, ISO 14001, ISO 45001 ISO 19011, ISO 31000, ISO 26000
5 Kewajiban Implementasi Wajib dipatuhi untuk memenuhi standar internasional Bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan organisasi

Dari tabel di atas, terlihat bahwa standar Tipe A lebih bersifat wajib dan mengikat, sedangkan standar Tipe B lebih bersifat fleksibel dan memberikan rekomendasi bagi organisasi yang ingin mengembangkan sistem manajemen mereka.

 

Contoh Penerapan Standar Sistem Manajemen Terpadu Tipe A dan Tipe B

Dalam implementasi di dunia nyata, banyak organisasi menggabungkan kedua tipe standar ini untuk menciptakan sistem manajemen yang efektif dan efisien:

1. Standar Sistem Manajemen Tipe A

  • Sebuah perusahaan manufaktur menerapkan ISO 9001 untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar mutu internasional. Sertifikasi ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan kepercayaan dari pelanggan dan pasar global.
  • Perusahaan konstruksi menerapkan ISO 45001 untuk memastikan keselamatan dan kesehatan kerja bagi para pekerjanya, sehingga meminimalkan risiko kecelakaan di tempat kerja.

 

2. Standar Sistem Manajemen Tipe B

  • Sebuah bank menggunakan ISO 31000 sebagai panduan dalam mengelola risiko keuangan dan operasional untuk memastikan stabilitas bisnisnya.
  • Perusahaan yang bergerak dalam tanggung jawab sosial menggunakan ISO 26000 sebagai referensi dalam menyusun program CSR (Corporate Social Responsibility) yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.

Banyak organisasi yang menerapkan standar Tipe A sebagai persyaratan formal untuk mendapatkan sertifikasi, sementara standar Tipe B digunakan sebagai pedoman untuk meningkatkan efektivitas operasional mereka.

 

Baca juga : Panduan Lengkap: Penerapan ISO 31000 di Organisasi Anda

 

Optimalisasi Sistem Manajemen

Perusahaan dapat mengkombinasikan kedua tipe standar ini untuk mendapatkan manfaat maksimal. Dengan memahami perbedaan antara Tipe A dan Tipe B, organisasi dapat memilih standar yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka dalam meningkatkan mutu, efisiensi, dan keberlanjutan operasional.

Proxsis menghadirkan layanan konsultasi Business Resilience berbasis Standar Sistem Manajemen, termasuk standar sistem manajemen Terpadu Tipe A dan Tipe B

Proxsis menyediakan layanan konsultasi berbasis Management System Standards (MSS) yang mencakup berbagai aspek ketahanan bisnis, seperti:

  • Business Continuity Management System (ISO 22301) – Membangun strategi kesinambungan bisnis yang tangguh
  • Risk Management System (ISO 31000) – Mengelola risiko dengan pendekatan sistematis dan proaktif
  • Crisis Management & Emergency Response – Menyusun perencanaan respons dalam menghadapi keadaan darurat
  • Operational Resilience & Supply Chain Management – Mengoptimalkan ketahanan operasional dan rantai pasok
  • Cyber Resilience & Data Protection – Meningkatkan keamanan siber dalam menghadapi ancaman digital

 

Baca juga : Pengertian dan Pentingnya Sistem Manajemen dalam Bisnis

 

Jangan tunggu hingga krisis datang. Persiapkan bisnis Anda dengan strategi ketahanan terbaik bersama Proxsis. Informasi lebih lanjut & konsultasi  Konsultasi Business Resilience – Proxsis

 

FAQ tentang Perbedaan Standar Sistem Manajemen Terpadu Tipe A dan Tipe B

  1. Apa perbedaan utama antara Standar Sistem Manajemen Tipe A dan Tipe B?
    Tipe A bersifat wajib dan digunakan untuk sertifikasi, sedangkan Tipe B lebih fleksibel dan digunakan sebagai pedoman atau rekomendasi tanpa kewajiban sertifikasi. 
  2. Apa contoh standar yang termasuk dalam Tipe A?
    Contoh standar Tipe A meliputi ISO 9001 (Manajemen Mutu), ISO 14001 (Manajemen Lingkungan), dan ISO 45001 (Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja). 
  3. Apa contoh standar yang termasuk dalam Tipe B?
    Contoh standar Tipe B termasuk ISO 19011 (Pedoman Audit Sistem Manajemen), ISO 31000 (Manajemen Risiko), dan ISO 26000 (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan). 
  4. Apakah Tipe A memerlukan audit eksternal?
    Ya, standar Tipe A dapat diaudit oleh lembaga sertifikasi eksternal untuk memastikan kepatuhan terhadap persyaratan yang ditetapkan. 
  5. Bisakah Tipe B digunakan untuk mendapatkan sertifikasi?
    Tidak, standar Tipe B hanya digunakan sebagai panduan internal untuk meningkatkan efektivitas sistem manajemen tanpa kewajiban sertifikasi. 
  6. Kapan sebaiknya menggunakan standar Tipe A atau Tipe B?
    Standar Tipe A digunakan jika perusahaan membutuhkan sertifikasi untuk memenuhi standar internasional, sementara Tipe B lebih cocok untuk perusahaan yang ingin memperbaiki atau meningkatkan sistem manajemen mereka secara internal tanpa sertifikasi. 
  7. Dapatkah organisasi menggabungkan kedua tipe standar ini?
    Ya, banyak organisasi menggabungkan kedua tipe standar untuk mendapatkan manfaat maksimal dalam meningkatkan kualitas dan efisiensi operasional mereka. 
  8. Apa saja layanan yang ditawarkan oleh Proxsis terkait sistem manajemen?
    Proxsis menawarkan layanan konsultasi berbasis berbagai standar sistem manajemen, termasuk ISO 22301 (Business Continuity), ISO 31000 (Manajemen Risiko), dan layanan terkait ketahanan bisnis, termasuk manajemen krisis, ketahanan operasional, dan keamanan siber. 
  9. Bagaimana cara memulai konsultasi dengan Proxsis?
    Untuk informasi lebih lanjut atau konsultasi, Anda dapat mengunjungi situs resmi Proxsis atau menghubungi mereka untuk mendapatkan layanan konsultasi ketahanan bisnis yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda.

 

Rate this insight

Contoh Penerapan Standar Sistem Manajemen Terpadu Tipe A dan Tipe B, Optimalisasi Sistem Manajemen, Perbedaan Standar Sistem Manajemen Terpadu Tipe A dan Tipe B, Standar Sistem Manajemen Tipe A, Standar Sistem Manajemen Tipe B

Other Related Insights

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.