Penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) kini bukan hanya kewajiban regulasi, tetapi juga pilar strategis dalam tata kelola perusahaan yang baik, transparan, dan berkelanjutan.
Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks, APU PPT menjadi investasi jangka panjang yang tidak hanya melindungi dari sanksi hukum, tetapi juga memberikan keuntungan nyata bagi reputasi dan ketahanan bisnis perusahaan.
Indonesia kini menjadi anggota penuh Financial Action Task Force (FATF), tentu penerapan APU PPT semakin penting. Oleh karena itu, perusahaan harus memandang APU PPT tidak hanya sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai alat strategis yang memberikan return on investment (ROI) melalui perlindungan reputasi, efisiensi operasional, dan kepercayaan publik yang lebih tinggi.
Urgensi Penerapan APU PPT
Penerapan APU PPT kini sangat penting dalam dunia bisnis modern, tidak hanya untuk memaksimalkan pengelolaan keuangan, tetapi juga untuk meminimalisir risiko bisnis.
Perusahaan harus mematuhi regulasi yang berlaku seperti UU No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, serta ketentuan dari FATF. Pelanggaran terhadap aturan ini dapat menimbulkan sanksi denda besar, pencabutan izin, atau masuk daftar hitam internasional.
Perlindungan Reputasi Perusahaan
Keterlibatan dalam kasus pencucian uang dapat merusak reputasi perusahaan dalam waktu singkat. APU PPT menjadi alat mitigasi risiko reputasi yang sangat penting bagi perusahaan.Bisa Menarik Minat Investor dan Mitra Global
Investor dan mitra bisnis, terutama dari luar negeri, kini menjadikan penerapan APU PPT sebagai indikator keseriusan perusahaan dalam menjaga integritas dan tata kelola. Perusahaan dengan sistem APU PPT yang baik lebih mudah mendapatkan pendanaan dan kesempatan berbisnis di pasar internasional.Efisiensi Operasional Melalui Deteksi Dini
Penerapan teknologi dalam APU PPT, seperti monitoring otomatis, dapat mendeteksi anomali sejak dini, mencegah kerugian besar di masa depan.Meningkatkan Kepercayaan Konsumen dan Regulator
Perusahaan yang mampu menunjukkan komitmen terhadap APU PPT cenderung mendapatkan kepercayaan dari konsumen dan otoritas pengawas. Hal ini memperkuat posisi perusahaan dalam jangka panjang.
Baca juga : Memahami Kebijakan APU, PPT, dan PPPSPM
Cara Membangun Investasi Berkelanjutan Melalui APU PPT
Dalam wawancara eksklusif dengan Roni Sulistyo Sutrisno, Co-Founder Proxsis & Co, yang juga seorang pakar TI & GRC, kami menggali lebih dalam tentang bagaimana perusahaan dapat menjustifikasi investasi dalam program APU PPT, terutama dalam konteks ROI.
Roni menyebutkan bahwa meskipun banyak CEO skeptis tentang biaya implementasi APU PPT, biaya tersebut harus dilihat dalam konteks jangka panjang yang lebih luas.
"Penerapan APU PPT ini bukan hanya untuk menghindari denda, tetapi untuk pengelolaan risiko bisnis yang lebih baik," jelas Roni.
Mengukur ROI dari APU PPT
Roni menjelaskan bahwa meskipun sulit mengukur ROI secara langsung, perusahaan dapat melihat pengurangan biaya terkait investigasi internal dan premi asuransi yang lebih rendah. Namun, ROI kualitatif sering kali memberikan dampak yang lebih besar, seperti peningkatan kecepatan dalam proses penerimaan nasabah dan keberhasilan dalam tender internasional.
Lebih lanjut, perusahaan dengan penerapan APU PPT yang baik dapat menarik talenta yang peduli dengan etika dan tata kelola yang baik, serta meningkatkan valuasi perusahaan di pasar.
"Ini bukan hanya tentang biaya, tetapi bagaimana APU PPT dapat menciptakan nilai jangka panjang bagi citra perusahaan," ujarnya.
Baca juga : Cara Mengukur ROI Keberhasilan Implementasi ISO 45001
Penerapan APU PPT sebagai Mitigasi Risiko Bisnis
Roni juga menekankan bahwa penerapan APU PPT seharusnya tidak dipandang sebagai beban, tetapi sebagai langkah strategis.
"Kita tidak perlu menggunakan software mahal atau pelatihan di hotel-hotel besar. Banyak cara yang bisa dilakukan, seperti menggunakan Excel atau sistem manual yang tetap efektif," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa implementasi APU PPT sebaiknya dilakukan secara bertahap, dimulai dengan pengenalan sistem sederhana sebelum beralih ke sistem digital yang lebih canggih.
"Walaupun regulasi bisa berubah, penerapan APU PPT adalah bagian dari mitigasi risiko bisnis yang harus diterapkan. Dunia bisnis sudah mengarah ke sana, dan ini menjadi bagian penting dari manajemen risiko perusahaan," tutup Roni.
Investasi dalam penerapan APU PPT bukanlah beban, melainkan langkah strategis yang membawa manfaat jangka panjang bagi keberlangsungan perusahaan. Di era regulasi ketat dan ekspektasi tinggi terhadap transparansi, sistem APU PPT yang solid tidak hanya menjaga perusahaan dari risiko hukum, tetapi juga memperkuat reputasi, menarik investor, dan memperkuat kepercayaan pasar.
Seiring keanggotaan Indonesia dalam FATF dan meningkatnya risiko keuangan lintas batas, perusahaan di Indonesia perlu mempersiapkan strategi APU PPT dengan pendekatan proaktif dan terintegrasi. Ini bukan hanya untuk mematuhi hukum, tetapi juga untuk menciptakan nilai bisnis yang berkelanjutan di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian.
Baca juga : Proxsis Consulting Insight: Penerapan APU PPT di Perusahaan Indonesia

Jangan ragu untuk memulai perubahan positif dalam bisnis Anda! Konsultasikan strategi bisnis dan transformasi strategis bersama kami untuk mengarahkan perjalanan sukses Anda.
Butuh konsultasi lebih lanjut tentang
Governance, Risk, & Compliance
Share on :