Article

Bukan Sekadar Teori

Bedah Tuntas Step-by-Step Manajemen Risiko ISO 31000:2018 agar Bisnis Tahan Banting

9 Des 2025

windowpanes at the building
windowpanes at the building
windowpanes at the building

Dalam dunia bisnis yang penuh ketidakpastian, mulai dari fluktuasi ekonomi, perubahan regulasi, hingga disrupsi teknologi, mengemudikan perusahaan tanpa manajemen risiko ibarat menyetir mobil di jalan berkabut tanpa lampu dan rem. Anda mungkin beruntung untuk sementara waktu, tapi satu tikungan tajam bisa berakibat fatal.

Banyak orang mengira manajemen risiko itu rumit, penuh dengan rumus matematika yang bikin pusing, atau sekadar dokumen tebal yang disimpan di lemari. Padahal, intinya sederhana: Melindungi Nilai (Protecting Value) dan Menciptakan Nilai (Creating Value). Standar global yang menjadi kiblat untuk hal ini adalah ISO 31000:2018. Berbeda dengan versi pendahulunya, versi 2018 ini lebih ringkas, humanis, dan fokus pada kepemimpinan. Mari kita bedah prosesnya langkah demi langkah, bukan sebagai teori hafalan, tapi sebagai panduan aksi.

Apa Itu ISO 31000:2018?

ISO 31000:2018 adalah standar internasional yang memberikan panduan (guidelines) lengkap mengenai prinsip, kerangka kerja, dan proses untuk mengelola risiko di dalam sebuah organisasi. Poin kuncinya adalah:

  1. Pedoman, Bukan Aturan Kaku
    Standar ini memberikan panduan fleksibel tentang cara mengelola risiko, bukan aturan teknis yang kaku.

  2. Universal
    Dapat diterapkan oleh semua jenis organisasi, baik perusahaan besar, UMKM, pemerintah, maupun nirlaba, di sektor industri apa pun.

  3. Tujuan Utama
    Membantu organisasi menghadapi ketidakpastian untuk menciptakan dan melindungi nilai (creating and protecting value) bisnis.

Singkatnya, ini adalah "buku manual" global agar perusahaan tidak salah langkah dalam mengambil keputusan di tengah situasi yang berisiko.

Baca juga : Standar Baru Manajemen Risiko ISO 31000:2018

Menetapkan Lingkup, Konteks, dan Kriteria (The Playing Field)

Sebelum Anda mulai mencari-cari apa risikonya, Anda harus tahu dulu di mana Anda bermain. Langkah pertama ini sering dilewatkan karena orang ingin buru-buru ke bagian "identifikasi". Fatal!

  • Lingkup (Scope)
    Tentukan batasannya. Apakah kita menilai risiko satu proyek, satu departemen, atau seluruh perusahaan?

  • Konteks (Context)
    Lihat ke luar dan ke dalam. Konteks Eksternal meliputi regulasi pemerintah, persaingan pasar, dan kondisi ekonomi. Konteks Internal meliputi budaya perusahaan, kapabilitas karyawan, dan struktur organisasi.

  • Kriteria (Criteria)
    Tentukan "selera" risiko Anda. Seberapa besar kerugian yang bisa ditoleransi? Tanpa kriteria, Anda tidak akan tahu mana risiko yang "gawat" dan mana yang "receh".

Penilaian Risiko (Risk Assessment): Jantung Proses

Ini adalah tahap inti di mana "detektif" dalam diri Anda harus bekerja. Proses ini terdiri dari tiga sub-proses yang berurutan:

a. Identifikasi Risiko (Finding the Unknowns)

Tujuannya adalah membuat daftar komprehensif tentang apa saja yang bisa menghambat (atau mempercepat) pencapaian tujuan. Gunakan teknik brainstorming, wawancara ahli, atau analisis data historis. Jangan hanya cari risiko keuangan! Pikirkan juga risiko reputasi, risiko hukum, risiko keselamatan kerja, hingga risiko siber. Pertanyaannya: "Apa yang bisa terjadi? Kapan? Di mana? Mengapa?"

b. Analisis Risiko (Understanding the Nature)

Setelah daftar risiko terkumpul, bedah satu per satu. Pahami sifat risikonya. Apa pemicunya? Apa dampaknya? Di tahap ini, kita melihat dua dimensi utama: Kemungkinan (Likelihood) dan Dampak (Consequence). Namun, di ISO 31000:2018, analisis tidak melulu soal angka. Pemahaman kualitatif tentang seberapa kompleks risiko tersebut juga sangat penting.

c. Evaluasi Risiko (Making Decisions)

Bandingkan hasil analisis tadi dengan Kriteria Risiko yang sudah dibuat di langkah pertama. Di sini kita memisahkan mana risiko yang butuh penanganan prioritas, mana yang bisa diawasi saja, dan mana yang bisa diterima. Ini adalah tahap pengambilan keputusan: "Apakah risiko ini acceptable (dapat diterima) atau perlu diobati?"

Baca juga : ISO 31000 vs ISO 9001: Memilih Standar yang Tepat untuk Organisasi Anda

Perlakuan Risiko (Risk Treatment): Saatnya Beraksi

Setelah tahu mana "penyakitnya", sekarang saatnya memberi "obat". Jangan hanya berpikir untuk menghilangkan risiko, karena bisnis tanpa risiko itu mustahil. Ada beberapa opsi strategi:

  • Menghindari (Avoid)
    Membatalkan proyek atau aktivitas yang berisiko tinggi.

  • Mitigasi (Mitigate/Reduce)
    Mengambil tindakan untuk mengurangi kemungkinan atau dampak (contoh: pasang alat pemadam api).

  • Berbagi (Share/Transfer)
    Memindahkan risiko ke pihak lain, misalnya lewat asuransi atau outsourcing.

  • Menerima (Accept)
    Sadar bahwa risiko itu ada, tapi memutuskan untuk tidak melakukan apa-apa karena biaya penanganan lebih mahal dari potensi kerugiannya. 

Komunikasi dan Konsultasi: Jangan Main Rahasia

Proses manajemen risiko bukan tugas satu orang di ruang tertutup. Dari awal hingga akhir, Anda harus bicara dengan stakeholder (pemilik saham, karyawan, pelanggan). Komunikasi memastikan semua orang paham risiko apa yang dihadapi. Konsultasi memastikan Anda mendapatkan masukan yang valid, karena seringkali orang di lapangan lebih tahu risiko teknis daripada manajer di belakang meja.

Pemantauan dan Tinjauan (Monitoring & Review)

Risiko itu dinamis, bukan statis. Risiko yang bulan lalu kecil, bulan depan bisa jadi raksasa karena perubahan regulasi. Langkah ini memastikan bahwa strategi yang kita pilih masih efektif. Apakah mitigasinya berjalan? Apakah ada risiko baru yang muncul? ISO 31000 menekankan pentingnya siklus continuous improvement. Jangan biarkan dokumen risiko berdebu; tinjau secara berkala (bulanan/kuartalan).

Pencatatan dan Pelaporan (Recording & Reporting)

Jejak audit itu penting. Semua proses di atas harus didokumentasikan. Ini bukan birokrasi, tapi untuk pembelajaran. Jika di masa depan terjadi masalah, Anda bisa melihat ke belakang: "Kenapa dulu kita mengambil keputusan ini?". Pelaporan yang baik juga memberikan rasa aman kepada top management bahwa organisasi dikelola dengan hati-hati (prudent).

Baca juga : Panduan Lengkap: Penerapan ISO 31000 di Organisasi Anda  

Bingung Mulai dari Mana? Risiko Bisnis Mengintai, Jangan Sampai Salah Langkah! Ubah Ketidakpastian Menjadi Keunggulan Strategis Bersama Proxsis Strategy

Apakah Anda merasa penerapan manajemen risiko di perusahaan hanya sekadar formalitas dokumen tanpa dampak nyata? Atau Anda bingung bagaimana menerjemahkan panduan ISO 31000 yang abstrak menjadi langkah operasional yang praktis? Jangan biarkan risiko yang tidak terkelola menghancurkan reputasi dan profitabilitas bisnis Anda. Anda membutuhkan mitra yang tidak hanya paham teori, tapi juga ahli dalam implementasi strategis.

Proxsis Strategy hadir sebagai konsultan manajemen strategis terdepan yang siap mendampingi Anda membangun kerangka kerja manajemen risiko yang kokoh. Kami membantu Anda memetakan risiko, membangun budaya sadar risiko, hingga mengintegrasikannya dengan strategi korporasi agar bisnis Anda tumbuh berkelanjutan. Dengan pendekatan yang disesuaikan (tailored) dan konsultan berpengalaman, kami pastikan manajemen risiko menjadi enabler kesuksesan, bukan penghambat inovasi. Amankan Masa Depan Bisnis Anda Sekarang di Sini: https://strategy.proxsisgroup.com/

Kesimpulan

ISO 31000:2018 bukanlah mantra ajaib yang menjamin perusahaan Anda bebas masalah. Ia adalah sebuah kompas. Di tengah lautan bisnis yang penuh ketidakpastian, standar ini memberikan struktur berpikir logis agar Anda tidak tersesat. Dengan mengikuti prosesnya, mulai dari penetapan konteks hingga evaluasi berkala dan memadukannya dengan budaya sadar risiko yang kuat, perusahaan Anda tidak hanya akan bertahan (survive), tetapi juga berkembang (thrive) karena mampu mengubah ketidakpastian menjadi peluang strategis.

FAQ

1.Apakah wajib bagi perusahaan untuk bersertifikat ISO 31000?

Tidak. Berbeda dengan ISO 9001, ISO 31000 adalah panduan (guideline), bukan standar sertifikasi untuk organisasi. Namun, individu (profesional) bisa mengambil sertifikasi kompetensi berbasis ISO 31000.

2.Apakah ISO 31000 hanya cocok untuk perusahaan besar?

Tidak. Prinsipnya universal dan bisa disesuaikan (tailored) untuk UMKM, organisasi nirlaba, bahkan proyek komunitas. Skalanya saja yang disederhanakan.

3.Apa perbedaan utama ISO 31000 versi 2009 dan 2018?

Versi 2018 lebih ringkas, fokus pada penciptaan nilai (value creation), dan menempatkan kepemimpinan (leadership) sebagai pusat dari kerangka kerja.

4.Siapa yang bertanggung jawab atas manajemen risiko di perusahaan?

Meskipun ada Risk Manager, tanggung jawab akhir ada di Puncak Pimpinan (Direksi/Top Management) untuk menetapkan arah, dan setiap pemilik proses bisnis (process owner) bertanggung jawab atas risiko di area mereka.

5.Bagaimana hubungan manajemen risiko dengan pengambilan keputusan?

Sangat erat. Manajemen risiko menyediakan data dan wawasan agar keputusan yang diambil tidak berdasarkan asumsi semata, melainkan perhitungan yang matang (Risk-Based Decision Making).

Referensi:

  1. International Organization for Standardization. (2018). ISO 31000:2018 Risk management Guidelines. Geneva: ISO.

  2. Hopkin, P. (2018). Fundamentals of Risk Management: Understanding, Evaluating and Implementing Effective Risk Management. Kogan Page.

  3. Susilo, L. J., & Kaho, V. R. (2018). Manajemen Risiko Berbasis ISO 31000:2018. Jakarta: PPM Manajemen.

  4. Harvard Business Review. (2012). Managing Risks: A New Framework. Kaplan, R. S., & Mikes, A.

  5. Project Management Institute (PMI). (2019). The Standard for Risk Management in Portfolios, Programs, and Projects.

 

 

Butuh konsultasi lebih lanjut tentang

Business Strategy

Share on :

Baca Juga Insight lainnya
Belajar dari Badai Investree

Mengapa GCG Adalah 'Nyawa' Investasi yang Sering Diabaikan Hingga Uang Melayang

ARTICLE

15 Des 2025

low angle photography of high rise building under blue sky during daytime
low angle photography of high rise building under blue sky during daytime
low angle photography of high rise building under blue sky during daytime
Survival Guide 2026

17 Dosa Besar Bisnis yang Haram Dilakukan Jika Ingin Selamat dari 'Kiamat' Digital

ARTICLE

12 Des 2025

low angle photography of high rise building under blue sky during daytime
low angle photography of high rise building under blue sky during daytime
low angle photography of high rise building under blue sky during daytime
Bukan Sekadar Ikut Tren

7 Pilar Strategi Membangun “Competitive Advantage” di Era AI Agar Bisnis Tak Tergantikan

ARTICLE

6 Des 2025

low angle photography of high rise building under blue sky during daytime
low angle photography of high rise building under blue sky during daytime
low angle photography of high rise building under blue sky during daytime

Let's Shape
Your Future Together

Whether you’re a startup looking to disrupt the market or an established organization seeking to optimize operations, Proxsis Consulting is here to guide you on your journey. Let’s collaborate to turn challenges into opportunities and build a prosperous future for your business. Contact us today to get started.

Proxsis & Co. HQ

Gd. Permata Kuningan Lt. 17, Jl. Kuningan Mulia, Menteng Atas, Setiabudi, South Jakarta City, Jakarta 12920

P:

(021) 837 086 79

M:

(+62) 811-1797-485

E:

cs@proxsisgroup.com

OPTIMIST

OVERJOYED

OUTSTANDING

Part of

© 2025

PT Proxsis Strategi Bisnis

Brand & Website by

Proxsis & Co. HQ

Gd. Permata Kuningan Lt. 17, Jl. Kuningan Mulia, Menteng Atas, Setiabudi, South Jakarta City, Jakarta 12920

P:

(021) 837 086 79

M:

(+62) 811-1797-485

E:

cs@proxsisgroup.com

OPTIMIST

OVERJOYED

OUTSTANDING

Part of

© 2025

PT Proxsis Strategi Bisnis

Brand & Website by

Proxsis & Co. HQ

Gd. Permata Kuningan Lt. 17, Jl. Kuningan Mulia, Menteng Atas, Setiabudi, South Jakarta City, Jakarta 12920

P:

(021) 837 086 79

M:

(+62) 811-1797-485

E:

cs@proxsisgroup.com

OPTIMIST

OVERJOYED

OUTSTANDING

Part of

© 2025

PT Proxsis Strategi Bisnis

Brand & Website by

🇮🇩 Indonesia