Model bisnis proses semakin berkembang seiring dengan perubahan dan perkembangan pasar saat ini yang semakin dinamis dan komplek. Pemodelan proses bisnis telah menjadi alat krusial untuk memahami dan mengelola alur kerja perusahaan.
Dengan berbagai teknik pemodelan yang tersedia, perusahaan dapat memilih metode yang paling sesuai untuk kebutuhan mereka. Dalam artikel ini membahas beberapa model bisnis proses populer beserta contohnya untuk memberikan wawasan tentang bagaimana masing-masing teknik dapat diterapkan.
1. Business Process Model and Notation (BPMN)
Business Process Model and Notation (BPMN) adalah salah satu teknik pemodelan proses yang paling umum digunakan. BPMN menyediakan simbol dan notasi standar untuk menggambarkan proses bisnis dengan cara yang mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat. Model ini memetakan alur kerja dari awal hingga akhir dengan detail, termasuk aktivitas, keputusan, dan alur informasi.
Contoh:
Dalam sebuah perusahaan manufaktur, BPMN dapat digunakan untuk memodelkan proses produksi dari pengadaan bahan baku hingga pengiriman produk jadi. Misalnya, proses mulai dari penerimaan pesanan, produksi, pengendalian kualitas, hingga pengiriman bisa dipetakan secara rinci untuk mengidentifikasi potensi bottleneck dan area yang memerlukan perbaikan.
Baca juga : Notasi BPMN: Bahasa Universal untuk Pemetaan Proses Bisnis
2. Unified Modeling Language (UML)
Unified Modeling Language (UML) adalah teknik pemodelan yang sering digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, tetapi juga dapat diterapkan dalam konteks bisnis. UML mencakup berbagai diagram, seperti diagram aktivitas dan diagram kasus penggunaan, untuk menggambarkan berbagai aspek dari proses bisnis.
Contoh:
Dalam proyek pengembangan perangkat lunak untuk sistem manajemen inventaris, UML dapat digunakan untuk membuat diagram aktivitas yang menunjukkan alur kerja pengelolaan stok, mulai dari penerimaan barang, pemrosesan pesanan, hingga pembaruan database inventaris. Ini membantu tim pengembang memahami dan menyempurnakan proses yang akan diotomatisasi.
Baca juga : Mengenal Alur Bisnis (Business Flow): Pentingnya Pemetaan Proses Bisnis
3. Value Stream Mapping (VSM)
Value Stream Mapping (VSM) adalah teknik pemodelan yang fokus pada analisis nilai dan penghapusan pemborosan dalam proses bisnis. VSM membantu perusahaan memahami bagaimana nilai ditambahkan di setiap langkah proses dan mengidentifikasi area di mana efisiensi dapat ditingkatkan.
Contoh:
Dalam industri layanan kesehatan, VSM dapat digunakan untuk memetakan alur proses dari pendaftaran pasien hingga penyelesaian perawatan. Dengan memetakan setiap langkah dan waktu yang diperlukan, rumah sakit dapat mengidentifikasi dan mengurangi waktu tunggu serta meningkatkan pengalaman pasien.
Baca juga : Mengenal Value Stream Mapping (VSM): Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas dengan Pemetaan Alur Nilai
4. Flowchart
Flowchart adalah teknik pemodelan proses yang sederhana namun sangat efektif. Flowchart menggunakan simbol standar untuk menunjukkan langkah-langkah dalam suatu proses dan alur yang menghubungkannya. Teknik ini cocok untuk menggambarkan proses bisnis yang lebih sederhana dan mudah dipahami.
Contoh:
Sebuah perusahaan layanan pelanggan dapat menggunakan flowchart untuk memodelkan proses penanganan keluhan pelanggan, mulai dari penerimaan keluhan, penilaian, resolusi, hingga tindak lanjut. Flowchart membantu tim layanan pelanggan mengikuti prosedur yang konsisten dan efisien.
Bagaimana Proxsis Consulting Optimalisasi Business Process Management di Perusahaan Anda?
Memilih model bisnis proses yang tepat adalah langkah penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan. Setiap teknik, dari BPMN hingga flowchart, menawarkan cara unik untuk memetakan dan menganalisis proses bisnis.
Proxsis Consulting siap membantu perusahaan Anda dalam meningkatkan efisiensi operasional dan pengelolaan proses yang efektif untuk mencapai kesuksesan bisnis di era modern.
Layanan Proxsis Consulting dirancang untuk membantu perusahaan Anda memetakan, menganalisis, dan menyempurnakan proses bisnis guna mencapai hasil yang lebih baik dan meningkatkan daya saing di pasar.
Layanan Manajemen Bisnis Proses Proxsis Consulting terdiri dari:
- Penyusunan & Pengembangan Business Process Management (BPM)
- Penyusunan & Pengembangan Standard Operating Procedure (SOP)
- Penyusunan Kebijakan, Pedoman, dan Pengembangan SOP
Investasi dalam layanan Konsultan BPM merupakan bentuk komitmen untuk mencapai keunggulan operasional dan memaksimalkan potensi perusahaan Anda. Segera daftarkan perusahaan Anda untuk memulai perjalanan baru menuju proses bisnis yang lebih baik dan sukses yang berkelanjutan.