Ketidakpatuhan terhadap standar kualitas dan anti-penyuapan dapat membawa dampak serius bagi perusahaan, terutama dalam hal reputasi dan kelangsungan operasional.
Menurut Rayadhi Oktaviana, S.P., seorang Senior Consultant & Trainer yang memiliki sertifikasi internasional, risiko yang ditimbulkan oleh ketidakpatuhan ini dapat memengaruhi reputasi perusahaan secara signifikan.
Hal ini berpotensi menghancurkan kepercayaan publik, yang sudah dibangun selama bertahun-tahun.
Dalam wawancara eksklusif, Rayadhi menjelaskan bahwa meskipun banyak perusahaan yang sudah menerapkan sistem manajemen berbasis ISO, seperti ISO 9001 untuk kualitas dan ISO 37001 untuk anti-penyuapan, kasus-kasus penyuapan yang melibatkan pimpinan masih sering terjadi.
Baca juga : ISO 37001 Jadi Solusi Pengendalian Risiko Korupsi, Ini Penjelasan Konsultan Rayadhi Oktaviana
Ini mengindikasikan adanya kelemahan dalam penerapan standar yang ada. "Sistem yang diterapkan harus didukung oleh komitmen nyata dari manajemen puncak. Tanpa komitmen tersebut, semua kontrol dan prosedur yang sudah ada akan terasa sekadar formalitas," katanya.
Dampak ketidakpatuhan terhadap standar ini sangat luas, mulai dari hilangnya kepercayaan publik hingga penurunan nilai merek yang sudah dibangun perusahaan. Hal ini dapat menyebabkan sulitnya menarik investor dan mitra bisnis, serta memengaruhi daya saing perusahaan di pasar.
“Komitmen manajemen puncak adalah elemen kunci dalam menjaga integritas dan memastikan penerapan sistem manajemen yang efektif,” ujar Rayadhi.
Selain itu, Rayadhi juga menekankan pentingnya menginternalisasi nilai-nilai kepatuhan dan integritas dalam budaya organisasi.
“Penerapan standar ISO harus lebih dari sekadar dokumen. Itu harus menjadi bagian dari budaya organisasi yang diterapkan oleh setiap individu, mulai dari karyawan hingga direksi,” tambahnya.
Dalam menghadapi risiko ketidakpatuhan, Rayadhi menyarankan perusahaan untuk melakukan tinjauan ulang secara berkelanjutan terhadap efektivitas implementasi sistem dan komitmen manajemen.
"Hanya dengan komitmen yang konsisten, standar ini dapat memberikan manfaat yang positif bagi perusahaan, baik sekarang maupun di masa depan," pungkasnya.
Kasus-kasus yang telah terjadi menunjukkan bahwa tanpa komitmen yang kuat dari pimpinan perusahaan, penerapan standar kualitas dan anti-penyuapan bisa berakhir sia-sia. Oleh karena itu, perusahaan harus terus memperkuat integritas dan komitmennya untuk memastikan kelangsungan bisnis dan melindungi reputasi di pasar yang kompetitif.
Baca juga : Tips Praktis Menerapkan ISO 37001 untuk Mitigasi Risiko Korupsi dalam Proses Bisnis

Jangan ragu untuk memulai perubahan positif dalam bisnis Anda! Konsultasikan strategi bisnis dan transformasi strategis bersama kami untuk mengarahkan perjalanan sukses Anda.
FAQ:
Mengapa komitmen manajemen puncak sangat penting dalam pencegahan penyuapan?
Komitmen manajemen puncak adalah fondasi utama dalam menanamkan budaya etika yang kuat dalam organisasi. Tanpa dukungan dan teladan dari atas, standar yang diterapkan tidak akan berjalan efektif.
Apakah sertifikasi ISO anti-penyuapan (ISO 37001) menjamin perusahaan bebas dari kasus penyuapan?
Tidak sepenuhnya. Meskipun ISO 37001 menunjukkan bahwa perusahaan telah mengadopsi sistem manajemen anti-penyuapan, implementasi yang konsisten dan komitmen dari seluruh elemen perusahaan sangat menentukan keberhasilannya.
Apa dampak paling fatal dari reputasi buruk akibat kasus penyuapan?
Dampak fatal termasuk hilangnya kepercayaan konsumen dan investor, penurunan nilai merek, serta kesulitan menarik dan mempertahankan talenta berkualitas.
Bagaimana cara membangun budaya anti-penyuapan yang kuat dalam perusahaan?
Melibatkan komitmen manajemen puncak, pelatihan reguler untuk karyawan, kebijakan yang jelas, mekanisme pelaporan yang aman, serta penegakan sanksi yang adil.
Butuh konsultasi lebih lanjut tentang
Governance, Risk, & Compliance
Share on :