Mengenal Manajemen Krisis : Pengertian, Proses, Contoh, dan Tahapannya

Mengenal Manajemen Krisis : Pengertian, Proses, Contoh, dan Tahapannya

Krisis menjadi keadaan berbahaya ataupun genting, sehingga memerlukan langkah efektif dalam mengatasinya. Kondisi krisis bisa terjadi pada siapapun, dimanapun dan kapanpun, termasuk di lingkup dunia bisnis maupun organisasi. Bagi seseorang yang suka bergelut didunia bisnis dan menyukai organisasi, krisis sudah menjadi hal lumrah, namun enggan dijadikan sahabat karena mengancam atau merugikan organisasi atau perusahaan. 

Meski begitu, anggota organisasi dan pembisnis baik yang sudah melalang buana ataupun baru merintis harus mengenal manajemen krisis. Melalui pengetahuan  dan pemahaman apa itu manajemen krisis, bagaimana prosesnya maupun bentuk nyata krisis yang telah menimpa perusahaan atau organisasi. Maka, dapat menjadi bahan pembelajaran yang akan mempermudah dalam menetapkan langkah efektif seperti apa yang bakal diambil ketika krisis terjadi di depan mata. 

 

Pengertian Manajemen Krisis 

Seseorang yang tergabung di perusahaan atau suatu organisasi dipersatukan dalam satu tujuan. Namun, apa jadinya jika tujuan tersebut terhalang karena kondisi krisis yang  menyelimuti perusahaan maupun organisasi secara tidak terduga. Maka, manajemen krisis sebagai usaha mengatasi persoalan yang menimpa perusahaan atau organisasi dengan cara rasional, bersistem dan berencana sangat diperlukan. Peran pentingnya agar krisis  di perusahaan maupun suatu organisasi yang berdampak besar terhadap stakeholder bisa diatasi dengan baik, melalui manajemen krisis yang melibatkan orang-orang mumpuni di bidangnya. 

Manajemen krisis memiliki  tiga konsep dasar, terbagi dalam beberapa fase, mulai dari mempersiapkan berbagai hal sebelum terjadinya krisis (pra-krisis), merespon krisis yang telah terjadi (respon krisis) dan mengevaluasi penanganan krisis untuk dijadikan rujukan jika krisis terjadi kembali. 

 

Baca juga : Balanced Scorecard vs. Metode Pengukuran Kinerja Tradisional: Perbandingan Manfaatnya

 

Proses Manajemen Krisis 

Tahapan-tahapan utama dalam proses manajemen krisis : 

1. Identifikasi Krisis

Krisis mesti dikenali agar bisa mengenali cara efektif dalam menanganinya. Mengidentifikasi krisis menjadi langkah awal suatu perusahaan atau organisasi dalam mengetahui akar permasalahan. Setelah mengetahui faktor permasalahan yang menimbulkan krisis, maka akan mempermudah dalam menentukan langkah selanjutnya dalam menanggulangi krisis secara cepat dan tepat. 

Mengidentifikasi krisis bisa dilakukan melalui kesadaran hal-hal apa saja yang mendasar sehingga krisis bisa terjadi. Mengenali, mengamati dan memahami bisa dilakukan terlebih dahulu. Apakah hal tersebut benar-benar menjadi penyebab atau pemicu krisis terjadi, tentu mengidentifikasi krisis memerlukan orang-orang yang benar-benar mumpuni di bidangnya, atau tim khusus manajemen krisis. 

 

2. Evaluasi Risiko

Pasca melakukan identifikasi krisis, maka langkah selanjutnya ialah dengan melakukan evaluasi risiko. Evaluasi dilakukan setelah mengetahui akar permasalahan yang menimbulkan krisis, dan berujung mengukur dampak dan risiko yang ditimbulkan akibat terjadinya krisis. 

 

3. Respon Awal

Setelah identifikasi krisis dan evaluasi krisis, perusahaan atau organisasi mesti bergerak dengan cepat. Respon awal menjadi penentu penyusunan perencanaan krisis. 

 

4. Perencanaan Krisis

Perencanaan krisis harus dilakukan dan diselesaikan, supaya organisasi atau perusahaan tidak berlama-lama tertimpa dampak krisis. 

Dan perencanaan dalam manajemen krisis dilakukan untuk mempertahankan reputasi dan meningkatkan produktivitas perusahaan dan organisasi setelah maupun sesudah krisis terjadi.

 

5. Komunikasi Krisis

Komunikasi yang baik menjadi penentu awal dalam menanggulangi krisis. Bagi perusahaan maupun organisasi yang memiliki komunikasi kurang baik, akan berdampak pada stabilitas perusahaan dan organisasi. Untuk itu, perlu adanya tindakan tepat ketika krisis terjadi. Hal itu ditujukan untuk menjaga nama baik perusahaan dan organisasi di mata publik. 

Sehingga, melalui berbagai tindakan dalam tahapan manajemen krisis pada komunikasi krisis tidak menutup kemungkinan perusahaan dan organisasi yang tertimpa krisis bisa keluar darinya, atau bahkan mengubah krisis menjadi kesempatan dalam menaikkan reputasi organisasi maupun perusahaan. 

 

6. Pemulihan Pasca-Krisis 

Pemulihan pasca-krisis menjadi tahap penyembuhan pada organisasi maupun perusahaan yang telah mampu keluar dari krisis. Sehingga, organisasi atau perusahaan bisa beraktivitas kembali. Kendati demikian, krisis yang tidak bisa diprediksi dan muncul sebagai sebuah siklus harus dijadikan dorongan dalam mengatasi permasalahan dengan lebih bijak. Sehingga, penting memahami dan mempelajari manajemen krisis agar perusahaan atau organisasi memiliki modal dalam menyelamatkan nama baik dari masa krisis melalui tindakan yang tepat. 

 

Baca juga : Mengenal Business Continuity dan Business Resilience: Fondasi Bisnis yang Tangguh

 

Contoh Kasus Manajemen Krisis

Dalam dunia bisnis pernah terjadi krisis pada PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai Bali, di mana terkena dampak erupsi Gunung Agung pada 2017.  Bagi dunia penerbangan erupsi gunung memiliki pengaruh pada operasional bandara, sehingga krisis yang menjadi sebuah siklus dari bencana alam diwaspadai dan terus dipelajari cara penanganan terbaik. Untuk itu , PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai Bal melakukan modifikasi operasional, kompromi dan pengalihan fasilitas. Sehingga, penumpang mengalami kenaikkan sebanyak 7 % dari tahun 2016 dengan periode yang sama. 

Hal tersebut juga berlaku bagi dunia organisasi, pada saat Coronavirus Disease 2019 atau yang lebih dikenal dengan Covid-19 menghambat aktivitas, termasuk organisasi terjadi semacam krisis. Karena orang-orang dituntut untuk menjaga jarak. Maka seiring berjalannya waktu berbagai organisasi seperti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), melakukan kegiatan secara online, termasuk dalam membuat seminar dengan memanfaatkan teknologi digital. 

 

Baca juga : Pengenalan GRC Integrated System (GRC Terintegrasi): Menjaga Kepatuhan dan Mengelola Risiko dalam Bisnis Anda

 

Tahapan-tahapan Manajemen Krisis dalam Praktik 

1. Pra-Krisis 

Krisis menjadi sebuah siklus yang bisa menimpa perusahaan atau organisasi. Oleh karena itu, sebelum krisis terjadi maka diperlukan persiapan. Persiapan memerlukan tim manajemen krisis dan mengidentifikasi. 

Mengidentifikasi dengan mengetahui kelemahan perusahaan atau organisasi bisa sewaktu-waktu menjadi rujukan ketika krisis terjadi. Kelemahan dapat ditutupi dengan melakukan perencanaan dan melatih anggota perusahaan atau organisasi dalam menghadapi krisis. 

 

2. Respon Krisis

Pada tahap ini krisis sudah terjadi dan mulai melibatkan stakeholder. Krisis bisa diatasi dengan membentuk tim krisis yang mengidentifikasi bagaimana krisis bisa ada di organisasi atau perusahaan, maupun cara mengatasinya. Kemudian, jika sudah menemukan titik terang maka perusahaan atau organisasi bisa menunjuk juru bicara berbicara di depan umum dan melakukan konferensi pers, dengan mengakui kesalahan melalui permintaan maaf.  Namun, perlu digaris bawahi juru bicara atau pihak terkait harus memahami teori negosiasi dalam menarik simpati publik. 

Perusahaan atau organisasi jika ingin memiliki hubungan yang sehat terhadap publik, maka perlu adanya komunikasi yang transparan. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan publik. Bisa melalui kegiatan perusahaan atau organisasi yang terus ditampilkan pada media sosial.

 

3. Evaluasi Krisis 

Evaluasi strategi penanganan krisis dijadikan bahan pembelajaran dan perbandingan dalam menilai keefektifan manajemen krisis yang telah dilakukan perusahaan atau organisasi. Tidak lupa, rasa simpati dan dukungan mesti disalurkan kepada semua anggota organisasi atau perusahaan, terkhusus kepada tim yang mengurusi persoalan krisis. Evaluasi krisis dilanjutkan dengan mengontrol kembali terhadap isu-isu yang dianalisa bakal menimbulkan krisis, karena sudah terjadi sebelumnya. 

 

Kesimpulan

Manajemen krisis berperan penting dalam keberlangsungan kesejahteraan perusahaan atau organisasi. Sebab, krisis yang tidak terduga dapat menghambat produktivitas bahkan menghentikan aktivitas. 

Isu krisis tidak boleh disepelekan, namun dipelajari dan dikenali melalui manajemen krisis. Karena dengan pemahaman yang baik perusahaan atau organisasi bisa bertahan, dan berproduksi dengan baik. 

 

Optimalkan potensi bisnis Anda dengan strategi yang tepat. Konsultasikan rencana bisnis Anda dengan ahli konsultansi business strategy kami untuk meraih kesuksesan yang berkelanjutan!

 

 

Referensi:

https://pascasarjana.umsu.ac.id/mengenal-manajemen-krisis/

https://binus.ac.id/malang/2017/09/tahapan-pengelolaan-krisis-manajemen/

https://www.akseleran.co.id/blog/manajemen-krisis/

https://www.strategy.co.id/2020/11/06/6-cara-atasi-krisis-komunikasi-dalam-perusahaan/

5/5 - (6 votes)

Other Related Insights

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.