Memiliki sistem manajemen risiko merupakan hal yang wajib bagi perusahaan hari ini, untuk menghadapi berbagai gejolak dan perkembangan pasar global yang penuh dengan ketidakpastian. Sehingga perusahaan lebih siap untuk merespon berbagai tantangan dan perubahan zaman.
Hal ini yang kemudian melatarbelakangi lahirnya Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission Enterprise Risk Management (COSO ERM) sebagai kerangka kerja yang dirancang untuk membantu perusahaan/organisasi mengelola risiko secara efektif. Dalam artikel ini kita akan membahas secara lengkap COSO ERM yang kian populer diadopsi oleh banyak perusahaan dalam meningkatkan sistem manajemen risiko.
Apa itu COSO ERM?
COSO ERM merupakan kerangka kerja yang membantu perusahaan/organisasi mengelola risiko secara terstruktur, terintegrasi, dan efektif guna mencapai tujuan mereka. COSO ERM dirancang untuk membantu organisasi dari berbagai sektor, termasuk sektor bisnis, pemerintah, dan nirlaba, dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko yang dapat memengaruhi pencapaian tujuan.
Kerangka kerja COSO ERM pertama kali diperkenalkan pada tahun 2004 dan kemudian diperbarui pada tahun 2017 untuk mengakomodasi perkembangan dalam manajemen risiko dan praktik bisnis, sebagai respons terhadap tuntutan untuk peningkatan manajemen risiko yang lebih terintegrasi dan holistik di berbagai perusahaan/organisasi.
Baca juga : Manajemen Risiko Keuangan: Langkah-langkah untuk Menghindari Krisis Keuangan Perusahaan
Prinsip-Prinsip COSO ERM
Dalam penerapannya, COSO ERM mengacu pada 12 prinsip kerangka kerja yang dibagi menjadi empat kategori utama: Governance and Culture, Strategy and Objective-Setting, Performance, dan Review and Revision. Berikut penjelasan lebih lanjut.
-
Governance and Culture
Prinsip 1: Mendefinisikan peran dan tanggung jawab manajemen risiko.
Perusahaan harus mendefinisikan peran dan tanggung jawab yang jelas untuk manajemen risiko yang mencakup pengangkatan pejabat yang bertanggung jawab atas manajemen risiko.
Prinsip 2: Mendefinisikan budaya yang mendukung manajemen risiko.
Perusahaan harus mempromosikan budaya yang mendukung manajemen risiko yang efektif, di mana semua anggota memahami pentingnya manajemen risiko dan berkontribusi dalam proses tersebut.
-
Strategy and Objective-Setting (Strategi dan Penetapan Tujuan)
Prinsip 3: Mengidentifikasi potensi peristiwa yang dapat memengaruhi pencapaian tujuan.
Perusahaan harus secara sistematis mengidentifikasi peristiwa risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan mereka.
Prinsip 4: Menilai dampak risiko terhadap pencapaian tujuan.
Perusahaan harus menilai dampak risiko tersebut terhadap pencapaian tujuan dan strategi mereka.
Prinsip 5: Menilai toleransi risiko.
Perusahaan harus menentukan tingkat toleransi risiko yang sesuai dengan tujuan mereka dan kemampuan mereka untuk mengelola risiko.
Prinsip 6: Mengidentifikasi strategi untuk merespons risiko.
Perusahaan harus mengembangkan strategi untuk merespons risiko, termasuk tindakan mitigasi dan pemanfaatan peluang yang mungkin terjadi.
-
Performance (Kinerja)
Prinsip 7: Mengevaluasi risiko dalam proses bisnis.
Perusahaan harus mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam proses bisnis mereka dan mengevaluasi risiko pada semua tingkat organisasi.
Prinsip 8: Mengelola perubahan yang mempengaruhi risiko.
Perusahaan harus memiliki proses yang mengelola perubahan dan memastikan bahwa perubahan tersebut tidak meningkatkan risiko secara signifikan.
Prinsip 9: Mengevaluasi informasi komunikasi tentang risiko.
Perusahaan harus memastikan bahwa komunikasi tentang risiko efektif, tepat waktu, dan berfokus pada informasi yang relevan bagi pemangku kepentingan.
-
Review and Revision (Pemeriksaan dan Revisi)
Prinsip 10: Menerapkan pemantauan berkelanjutan.
Perusahaan harus memiliki proses pemantauan berkelanjutan untuk memastikan bahwa manajemen risiko tetap relevan dan efektif.
Prinsip 11: Melakukan pemeriksaan oleh manajemen.
Perusahaan harus secara berkala mengevaluasi manajemen risiko mereka, termasuk pemeriksaan oleh manajemen.
Prinsip 12: Menggunakan evaluasi risiko sebagai dasar untuk revisi.
Evaluasi risiko harus digunakan sebagai dasar untuk merevisi dan memperbaiki strategi, tindakan mitigasi, dan proses manajemen risiko.
Baca juga : Mengenal Framework GRC Terintegrasi dan Implementasinya
Implementasi COSO ERM
Implementasi COSO ERM melibatkan berbagai langkah yang harus diikuti untuk memastikan bahwa manajemen risiko terintegrasi dengan baik ke dalam budaya dan praktik organisasi. Berikut proses implementasi COSO ERM.
- Komitmen dan Dukungan Pimpinan
Implementasi COSO ERM dimulai dengan komitmen kuat dari pimpinan perusahaan, termasuk dewan direksi dan manajemen eksekutif untuk mendukung penerapan kerangka kerja dan memastikan bahwa manajemen risiko menjadi prioritas strategis bagi perusahaan.
- Evaluasi Budaya Organisasi
Perusahaan perlu mengevaluasi budaya kerja untuk memastikan bahwa budaya tersebut mendukung manajemen risiko yang efektif.
- Identifikasi Risiko
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi risiko-risiko yang relevan dengan mengidentifikasi peristiwa risiko yang dapat memengaruhi pencapaian tujuan dan strategi perusahaan.
- Penilaian Dampak Risiko
Perusahaan perlu menilai dampak dari risiko-risiko ini terhadap pencapaian tujuan dan strategi dengan melibatkan analisis kualitatif dan kuantitatif.
- Penentuan Toleransi Risiko
Perusahaan harus menentukan tingkat toleransi risiko yang sesuai dengan tujuan melalui keputusan tentang sejauh mana organisasi siap untuk menerima risiko dalam rangka mencapai tujuan.
- Pengembangan Strategi Risiko
Tahap selanjutnya, perusahaan harus mengembangkan strategi untuk merespons risiko. Termasuk tindakan mitigasi risiko untuk mengurangi kemungkinan risiko terjadi dan mengurangi dampaknya.
- Integrasi Manajemen Risiko ke Proses Bisnis
Manajemen risiko harus diintegrasikan ke dalam semua proses bisnis perusahaan untuk memastikan bahwa manajemen risiko bukan hanya suatu fungsi terpisah, melainkan menjadi bagian integral dari pengambilan keputusan dan pelaksanaan strategi.
- Pemantauan dan Pelaporan
Perusahaan harus mengimplementasikan proses pemantauan berkelanjutan untuk memastikan bahwa manajemen risiko tetap relevan dan efektif seiring waktu. Selain itu, komunikasi tentang risiko yang tepat waktu dan efektif harus diterapkan kepada pemangku kepentingan.
- Pemeriksaan dan Revisi
Perusahaan harus secara berkala mengevaluasi dan merevisi praktik manajemen risiko dengan pemeriksaan oleh manajemen dan evaluasi risiko sebagai dasar untuk memperbaiki strategi, tindakan mitigasi, dan proses manajemen risiko.
Baca juga : Mengenal Manajemen Krisis : Pengertian, Proses, Contoh, dan Tahapannya
Manfaat COSO ERM
COSO ERM memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, terutama dalam meningkatkan optimalisasi sistem manajemen risiko. Berikut beberapa manfaat dari penerapan COSO ERM.
- Manajemen Risiko yang Lebih Efektif
COSO ERM membantu perusahaan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko dengan lebih efektif yang memungkinkan perusahaan untuk lebih proaktif dalam mengatasi potensi risiko yang dapat memengaruhi pencapaian tujuan.
- Peningkatan Transparansi
COSO ERM membantu perusahaan dalam meningkatkan transparansi terkait dengan risiko yang dihadapi oleh organisasi. Informasi risiko yang lebih baik dan pemahaman yang ditingkatkan tentang risiko memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih baik.
- Keselarasan dengan Strategi
COSO ERM membantu perusahaan untuk menyelaraskan manajemen risiko dengan strategi mereka. Sehingga, risiko diintegrasikan ke dalam proses perencanaan strategis, memungkinkan perusahaan untuk mencapai tujuan mereka dengan lebih konsisten.
- Peningkatan Kinerja dan Keberlanjutan
Dengan mengelola risiko secara efektif, perusahaan dapat mengurangi risiko kerugian dan masalah yang dapat menghambat kinerja yang akan memberikan kontribusi yang signifikan pada keberlanjutan jangka panjang dan membantu melindungi nilai perusahaan.
- Peningkatan Kemampuan Inovasi
COSO ERM juga memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi peluang baru. Dalam beberapa kasus, risiko-risiko yang diidentifikasi dapat berubah menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan dengan strategi yang tepat. - Kepuasan Pemangku Kepentingan
Dengan memiliki manajemen risiko yang efektif, perusahaan dapat memberikan keyakinan kepada pemangku kepentingan seperti pemegang saham, regulator, dan pelanggan bahwa perusahaan mengelola risiko secara profesional. Hal ini dapat meningkatkan citra perusahaan dan kepercayaan pemangku kepentingan.
Baca juga : Strategi Bisnis: Pengertian, Fungsi, Manfaat dan Contohnya
Tantangan dalam Implementasi COSO ERM
Implementasi COSO ERM terkadang harus menghadapi sejumlah tantangan yang untuk mencapai hasil yang lebih optimal. Berikut beberapa tantangan yang sering dihadapi dalam implementasi COSO ERM:
- Perubahan Budaya Organisasi
Mengubah budaya organisasi untuk mendukung manajemen risiko yang efektif bisa menjadi salah satu tantangan terbesar. Membuat budaya yang memprioritaskan kesadaran risiko, transparansi, dan tanggung jawab risiko memerlukan waktu dan upaya yang signifikan.
- Keterbatasan Sumber Daya
Implementasi COSO ERM dapat memerlukan sumber daya seperti SDM, teknologi, dan pelatihan yang cukup. Tantangan ini muncul ketika perusahaan mengalami keterbatasan dalam hal anggaran atau personel untuk mengimplementasikan COSO ERM.
- Kepatuhan dan Peraturan
Perusahaan juga akan menghadapi tantangan dalam memahami dan mematuhi peraturan yang berlaku, terutama dalam industri yang teratur yang melibatkan pemahaman yang mendalam tentang persyaratan peraturan dan bagaimana COSO ERM dapat memenuhi persyaratan tersebut.
- Pengukuran Risiko yang Tidak Tepat
Salah satu kesulitan dalam manajemen risiko adalah pengukuran risiko yang akurat, seperti dalam membuat model yang relevan dan mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk mengukur risiko dengan tepat.
- Perubahan Lingkungan Bisnis
Implementasi COSO ERM harus bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dengan tindakan-tindakan yang tepat dan terukur.
- Keterlibatan Seluruh Organisasi
Keberhasilan implementasi COSO ERM memerlukan keterlibatan seluruh organisasi, bukan hanya satu unit atau bagian. Sehingga dibutuhkan koordinasi dan komunikasi yang efektif di seluruh organisasi, terutama bagi perusahan yang memiliki struktur organisasi kompleks.
Kesimpulan
Dengan mengadopsi COSO ERM, perusahaan/organisasi dapat mencapai keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang dengan lebih baik karena dapat mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko secara proaktif. Sehingga membantu perusahaan untuk meraih kesuksesan jangka panjang dari manajemen risiko yang efektif dan berkelanjutan. Implementasi COSO ERM merupakan elemen penting bagi perusahaan untuk menghadapi berbagai tantangan hari ini dan di masa depan.
Dapatkan keunggulan kompetitif dengan konsultasi ahli kami dalam bidang Governance, Risk Management, & Compliance (GRC). Segera konsultasikan kebutuhan bisnis Anda untuk mengelola risiko dan memastikan kepatuhan dengan standar industri, bersama mitra yang peduli pada kesuksesan perusahaan Anda.